buta, tuli, bisu
Genderang Illahiah senantiasa bergema ke setiap penjuru jiwa insan.

hati, memiliki seribu satu kosa kata tersembunyi untuk berucap.

Penglihatan jernih, mampu menebar tatapan kepada Yang Maha Indah.

Selendang sutra, dan kain-kain lainnya, punya esensi kehalusan berbeda.
Suara burung camar dengan burung gagak, berbeda dari segi kicaunya.

Panca indra manusia mampu membedakan, tanpa melakukan -memasuki esensi bentuk dan suara objek-
Semua itu begitu jelas!

Kecuali, "mereka tuli, bisu, dan buta. Maka tidaklah mereka kembali ke jalan yang benar." [1]

Petir anugrah, menyambar jiwa insan yang bergairah kepada Rabb.

kaum salah sangka, "menyumbat telinganya dengan anak jarinya"  [2]

Catatan:
[1] Q.S. 2:18
[2] Q.S. 2:19
Previous
Next Post »
Terima kasih sudah berkomentar