Apa Arti sebuah Sistem ?

Pendekatan sistem memberikan tak sedikit kegunaaan dalam memahami lingkungan kita.
Pendekatan sistem berusaha membahas sesuatu dipandang dari aspek pandang
tujuan, proses dan struktur. Dengan memehami struktur sistem dan proses sistem,
seseorang bakal bisa membahas mengapa tujuan sebuah sistem tak tercapai.

Tapi, apa arti sistem itu sendiri ?

Dalam beberapa kamus, kata sistem berasal dari dari kata systema, dari bahasa
Yunani, yang artinya himpunan tahap alias komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan adalah sebuah keseluruhan. Alias juga bisa diartikan:
sekelompok elemen yang independen tetapi saling terkait sebagai satu kesatuan.

Mulyadi, dalam bukunya Sistem Akuntansi, 2001, menggambarkan bahwa tubuh kita
terdiri dari beberapa sistem untuk mengantar kami terhadap tujuan nasib kita. Contoh
sistem dalam tubuh kami adalah sistem pernafasan, yang bertujuan untuk
menyediakan oksigen bagi tubuh dan untuk mengeluarkan zat asam arang yang
merupakan sampah hasil pembakaran di dalam tubuh.

Sistem pernafasan terdiri dari unsur-unsur yang membentuk struktur sistem
pernafasan. Tiap-tiap unsur struktur tersebut bekerja dengan sebuah pola tertentu
untuk memenuhi tujuan sistem pernapasan semacam yang sudah disebutkan di atas.

Struktur pernafasan kami terdiri dari hidung, tenggorok, paru-paru, pembuluh darah,
dan darah. Tiap-tiap unsur struktur sistem pernafasan tersebut mempunyai fungsi
tertentu dan bekerja dengan proses tertentu dalam mencapai tujuan sistem
pernafasan. Sistem pernafasan adalah salah satu sistem yang tersedia dalam
tubuh kita, yang adalah tahap dari sistem lain yang lebih besar. Sistem
pernafasan ini terdiri dari beberapa unsur yang adalah subsistem yang lebih kecil
yang membentuk sistem tersebut.

Dari contoh ini bisa diambil kesimpulan bahwa setiap sistem tentu terdiri dari
struktur dan proses. Struktur sistem adalah unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut, sedangkan proses sistem membahas tutorial kerja setiap unsur
sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem.

Setiap sistem adalah tahap dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari
berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan
satu dengan yang lainnya, yang bertujuan bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.

Definisi ini bisa terinci lebih lanjut arti umum tentang sistem sebagai
berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kami terdiri dari
suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan
darah. Unsur-unsur sebuah sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang
terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur sistem tersebut adalah tahap terpadu sistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang
lainnya sifat dan kinerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk
tertentu.
3. Unsur-unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan
sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita
bertujuan menyediakan oksigen, dan pembuangan carbon dioksida dari tubuh
kita bagi kepentingan kelangsungan nasib kita. Unsur sistem tersebut yang
berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu
dengan lainnya dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut di
atas.
4. Sebuah sistem adalah tahap dari sistem lain yang lebih besar. Sistem
pernafasan kami adalah salah satu sistem yang ada dalam tubuh kita, yang
merupakan tahap dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem lain adalah
sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, sistem pertahanan
tubuh.

Dari uraian arti sistem dengan cara umum tersebut, muncul pertanyaan:
“Untuk apa sebuah sistem diciptakan?”

Jawabnya:
Setiap sistem dibangun untuk menangani sesuatu yang berulangkali alias yang
secara selalu terjadi.

Perbedaan Arti Sistem dan Prosedur

Menurut Mulyadi dalam bukunya, Sistem Akuntansi, 2001, sistem adalah suatu
jaringan prosedur yang dibangun menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok organisasi.
Sedangkan prosedur adalah sebuah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen alias lebih, yang dibangun untuk menjamin
penanganan dengan cara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang.
Jadi, sebuah sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur
merupakam urutan kegiatan klerikal.

Lantas, kini apa arti sistem akuntansi ?

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan info keuangan yang diperlukan oleh
manajemen guna pengambilan keputusan organisasi.

Unsur dari sebuah sistem akuntansi adalah formulir, catatan (yang terdiri jurnal,
buku besar dan buku pembantu), dan laporan.

Formulir adalah dokumen yang dipakai untuk merekam terjadinya transaksi.
Dengan formulir ini, momen yang terjadi dalam organisasi didokumentasikan ke
dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.
Jurnal merupkan catatan akuntansi pertama yang dipakai untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Semacam telah
disebutkan diatas, sumber info pencatatan jurnal ini adalah formulir. Dalam
jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut
penggolongan yang sesuai dengan info yang bakal disajikan dalam laporan
keuangan. Jurnal ini kemudian di-posting ke akun yang bersangkutan dalam buku
besar. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal
penjualan, dan jurnal umum.

Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakn untuk
mengklasifikasi data keuangan yang sudah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Perkiraan-perkiraan dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur
informasi yang bakal disajikan dalam laporan keuangan.

Buku Pembantu, apabila data keuangan diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat
dibentuk buku pesuruh (subsidiary ledger). Buku pesuruh ini terdiri dan akunakun
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku besar. Sebagai contoh, apabila rekening piutang dagang yang tercantum
dalam neraca butuh nama debitur dengan cara lebih detil, jadi bisa dibentuk buku
pembantu piutang yang berisi data tiap-tiap debitur tersebut.

Laporan. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang bisa berupa
neraca (laporan posisi keuangan), laporan menyesal laba (laporan aktivitas), laporan
realisasi anggaran, daftar piutang dan hutang, misalnya. Laporan bakal berisi
informasi yang adalah keluaran akhir dari sistem akuntansi.

Maka, kemudian apa yang dinamakan prosedur akuntansi ?

Seperti definisi prosedur sebelumnya, yaitu: prosedur adalah sebuah urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen alias lebih,
yang dibangun untuk menjamin penanganan dengan cara seragam transaksi organisasi yang
terjadi berulang-ulang.
Kegiatan klerikal (clerical operation) bakal terdiri dari antara lain kegiatan berikut ini,
untuk mencatat info ke dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar: menulis,
menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (mensortasi),
memindah dan membandingkan.

Sistem Pengelolaan Uang Muka

Dalam sistem pengelolaan uang muka, misalnya, sistem ini didesain untuk
melaksanakan salah satu kegiatan pokok organisasi nirlba, yaitu pemberian uang
muka bagi pelaksanaan kegiatan program.
Sistem pengelolaan uang muka dengan cara umum bakal terdiri dari 6 prosedur berikut ini:
(a) prosedur permohonan uang muka, (b) prosedur otorisasi permohonan uang
muka, (c) prosedur pengeluran dana melewati bank, (d) prosedur pertanggungjawaban
uang muka, dan (e) prosedur pengeluaran/penerimaan selisih pertanggungjawaban
uang muka.

Formulir yang dipakai adalah formulir Permohonan Uang Muka (sering disebut
PUM), formulir Pertanggungjawaban Uang Muka (atau tak jarang disebut PJUM), dan
formulir Bukti Bank Keluar/Masuk.
Ada beberapa contoh kegiatan klerikal di sistem tersebut, antara lain:
1. Pemohon/Pengguna Dana menyusun Permohonan Uang Muka
2. Manajer Keuangan mengecek kesesuaian Permohonan Uang Muka
dengan Anggaran
3. Manajer Keuangan memberikan kembali Permohonan Uang Muka
kepada Pemohon apabila tak sesuai dengan biaya
4. Direktur melakukan review atas Permohonan Uang Muka dan
memberikan otorisasi pengeluaran dana sesuai dengan permohonan
yang sudah disetujui
5. Manajer Keuangan/Kasir memberikan uang tunai alias Bukti Setor
Bank/Bukti Transfer Bank terhadap Pemakai Dana
6. Pemakai Dana menyusun Laporan Pertanggungjawaban Uang Muka
dan melengkapi dengan Dokumen Pendukung
7. Pemakai Dana memberikan Laporan Pertanggungjawaban Uang Muka,
Dokumen Pendukung dan sisa dana terhadap Manajer Keuangan apabila
Uang Muka lebih besar dari Biaya
8. Pemakai Dana memberikan Laporan Pertanggungjawaban Uang Muka,
Dokumen Pendukung terhadap Manajer Keuangan apabila Uang Muka
sama dengan Biaya

Previous
Next Post »
Terima kasih sudah berkomentar